Sebuah cerita tentu saja tidak akan
lengkap tanpa adanya tokoh yang satu ini. Ya peran atau tokoh antagonis sangat
dibutuhkan agar alur cerita atau konflik terasa nyata hingga menimbulkan efek
yang kita inginkan, seperti kebencian atau perasaan simpati terhadap tokoh protagonis.
Coba kita bayangkan bersama, apa jadinya seandainya, bahkan dalam kehidupan
nyata peran ini tidak pernah ada. Pasti kehidupan atau jalan cerita hidup kita
akan terasa hambar dan datar.
"maaf ya saudara-saudara pembaca yang budiman, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menggurui karena pada dasarnya ini hanyalah bagian dari usaha saya untuk belajar menulis, yang kata beberapa penulis : menulis itu gampang"
Tokoh antagonis ini dalam sebuah cerita biasanya
digambarkan memiliki sifat atau sisi jahat dengan motivasi yang sangat kuat
untuk memuluskan rencananya. Bentuknya ada berbagai macam, tidak harus
diwujudkan berupa mahluk buas atau sesuatu yang bersifat mistis. Kita bisa
mewujudkan tokoh ini berasal dari masa lalu tokoh protagonist atau bahkan orang
terdekat yang mempunyai rencana tersembunyi hingga dipermukaan ia tampak
sebagai tokoh yang baik hati.
Apapun bentuk tokoh antagonis kita, ciptakanlah
tokoh senyata mungkin, meski membuatnya bukan pekerjaan mudah.
Jadi saat kita membuat tokoh ini, tugas
kita adalah menciptakan tokoh antagonis sekredibel mungkin. Secara logis
motivasi dia melakukan tindakannya bisa kita terima dan masuk akal.
Namun satu hal, apapun yang melatarbelakangi
motif tokoh ini, kita harus bisa membuat pembaca ikut terpancing merasakan
kebencian dan menginginkan kegagalan bagi si tokoh ini. Kita harus bisa
menggiring pembaca untuk tetap mengakui bahwa apa yang dilakukan tokoh
antagonis merupakan hal negatif dan membahayakan bagi tokoh protagonist.
Intinya, kita harus bisa menciptakan
seorang tokoh antagonis yang nyata. Sekian dan wassalam….
No comments:
Post a Comment