Subscribe:

Labels

Friday, November 18, 2011

Karakter tokoh fantasi yang membuat pembaca jengkel


Beberapa hari yang lalu saya sudah mencoba untuk membeberkan sedikit tentang bagaimana membuat atau menciptakan seorang antagonis. Setelah dipikir-pikir saya merasa sudah sangat  terlalu menyederhanakan masalah yang bisa dibilang krusial tersebut. Saya bisa mengambil kesimpulan demikian karena ternyata ada banyak alasan yang membuat seorang tokoh bisa benar-benar dibenci. Tujuan utama membuat tokoh ini tentu saja salah satunya ya seperti itu ; membuat pembaca benci setengah mampus.

Berkaca dari novel Harry Potter, novel paling laris sepanjang masa versi saya, beberapa alasan yang akan saya jabarkan mudah-mudahan bisa dijadikan acuan untuk memulai atau menyelesaikan menulis temen-temen.

Yang pertama adalah bahwa seorang tokoh antagonis akan sangat menarik perhatian jika seorang penulis mampu mendeskripsikan, cukup bagian kecil dari sifat dan kebiasaan yang menjadi karakter khusus, yang melekat pada diri seorang tokoh. Jadi tidak selalu harus menampilkan sosok menyeramkan seperti musuh utama Harry Potter, Lord Voldemort.

Friday, November 11, 2011

Menciptakan Tokoh Antagonis


Sebuah cerita tentu saja tidak akan lengkap tanpa adanya tokoh yang satu ini. Ya peran atau tokoh antagonis sangat dibutuhkan agar alur cerita atau konflik terasa nyata hingga menimbulkan efek yang kita inginkan, seperti kebencian atau perasaan simpati terhadap tokoh protagonis. Coba kita bayangkan bersama, apa jadinya seandainya, bahkan dalam kehidupan nyata peran ini tidak pernah ada. Pasti kehidupan atau jalan cerita hidup kita akan terasa hambar dan datar.

"maaf ya saudara-saudara pembaca yang budiman, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menggurui karena pada dasarnya ini hanyalah bagian dari usaha saya untuk belajar menulis, yang kata beberapa penulis : menulis itu gampang"

Tuesday, November 8, 2011

Bagaimana menulis dan menjual novel


Berikut ini adalah proses bagaimana kita membuat dan menerbitkan sebuah novel. Tulisan ini saya rangkum dari beberapa informasi di internet.

1.      Selami duniamu

Mengirimkan naskah lalu terbit, bagi kebanyakan penulis pemula bisa jadi seperti mimpi di siang bolong. Sadarilah bahwa dunia yang hendak kita geluti itu adalah dunia yang keras. Bahkan terbilang paling keras. Coba bayangkan, ketika waktu dan pikiran kita begitu tercurah pada sebuah proyek menulis sebuah novel, tapi pada akhirnya naskah kita hanya akan menumpuk di meja penerbit atau bahkan dibuang ke tong sampah sebelum dibaca kalimat pertamanya. Sangat menyakitkan bukan? 

Namun sebagai (calon) penulis kegagalan dalam dunia penerbitan tentu saja menjadi penyemangat, bukan justru mematikan semangat itu sendiri.

Jadi yang paling ideal adalah, kenali dunia kita dan sadari bahwa dunia yang kita pilih akan menghalangi kesuksesan kita. Dengan begitu, kita telah siap mempersenjatai diri untuk menyongsong kesuksesan.